Pak Harto Perlu KeadIlan Juga


Sudah sekitar 2 minggunan pak harto telah wafat, dengan meninglkan banyak kenangan-kenangan yang sampai sekarang masih kontroversial.

Pada kesempatan kali ini saya tertarik untuk bisa memberikan sedikit tanggapan tentang pak harto. Karena aku mempunyai latar belakang sama dengan Pak Harto, maksudnya sama-sama anak dari seoarang petani desa.. hahaha... (ini beneran Lo..).

Jasa-jasa pak harto begitu banyak bagi negri ini. begitu juga dengan kesalalahanya. Tapi itu tidak masalah, namanya saja manusia biasa mesti punya kesalahan-kesalahan seperti kita juga.. gitu kan...

Masalahnya sekarang banyak orang-orang besar memanfaatkan isu-isu pak harto sebagai kendaraan politiknya. Orang-orang ini memanfaatkan kesalahan-kesalahan pak harto untuk mendongkrak popularitasnya. Oleh karena itu ada baiknya kalau kasus-kasus pak harto itu di usut dengan tuntas.

Ini merupakan tugas dari pengadilan (sok tau banget ya...) untuk bisa mengadili pak harto, bukan malah mengkaburkan kasus-kasus pak harto yang nantinya akan menimbulkan kesan kurang baik di masyarakat. Kalau seperti itu Kan bukan hanya kita masyarakat Indonesia yang butuh keadilan di tegakkan, tapi juga pihak dari pak harto juga butuh keadilan juga kan....

1 komentar:

Y. Tyas Catur Pramudi mengatakan...

Jika dipikir, ada sisi keliru yang perlu tidak kita conto, dalam memandang materi. Pak Harto pernah hidup susah terutama saat anak-anak dan masa mudanya, tetapi dia lupa, justru proses itulah yang mendewasakan beliau sehingga menjadi presiden. Tetapi sayang dia sangat mengagungkan materi. Mungkin memang sudah nasinya dinamai suharto, sehingga dalam enaknya selalu dipenuhi dengan pemikiran seperti namanya.
terbukti bahwa manusia seutuhnya itu bukan hanya kecukupan materi, melainkan ada kebutuhan2 lain yang perlu dikembangkan. Kebebasan erpendapat, perbedaan, kerendahan hati, menghargai orang lain dll. Kegagalan beliau adalah tidak memberikan nilai-nilai luhur tersebut kepada anak-anaknya, karena dia mengira harta adalah segalanya. Nah...akhirnya tidak happy ending. Salam Tyasa UDINUS

Copyright © 2008 - << * >> - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template